Pasuruan –Carut 3 Com. Lebih dari sekadar ritual keagamaan, peringatan 10 Suro bagi Lembaga Ketabiban PWPSNU Pagar Nusa Jawa Timur adalah momentum untuk meneguhkan komitmen sosial mereka. Di rumah Kepala Ketabiban, Ki Ageng Purwo, anggota dari Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan berkumpul dalam sebuah zikir bersama yang sarat makna. Turut hadir Sekretaris Ketabiban dan Wakil Kepala Ketabiban, Ki Ageng Brojo Geni, menggarisbawahi pentingnya acara ini.
Inti dari pertemuan ini adalah pembekalan ilmu kekebalan dan pengobatan yang langsung diberikan oleh Ki Ageng Purwo. Pembekalan ini vital sebagai persiapan bagi anggota untuk berjuang di lapangan, menolong umat yang membutuhkan tanpa pandang suku dan ras. Sebuah misi kemanusiaan yang menjadi landasan utama gerakan ini.
Ki Ageng Purwo menyampaikan harapannya agar Ketabiban Pagar Nusa Jawa Timur menjadi contoh kebaikan bagi masyarakat dan, secara lebih luas, bagi seluruh anggota Pagar Nusa di dunia. Ia juga menekankan prinsip saling tolong-menolong di antara sesama anggota Pagar Nusa, mengingatkan bahwa semua adalah saudara. Pentingnya menjaga salat lima waktu juga ditekankan sebagai fondasi spiritualitas anggota Muslim.
Pasca-rapat kerja, agenda utama yang disiapkan adalah pelaksanaan pengobatan massal di berbagai daerah. Inisiatif ini menegaskan kembali dedikasi Lembaga Ketabiban PWPSNU Pagar Nusa Jawa Timur untuk terus berkontribusi positif bagi masyarakat, menunjukkan bahwa kemanusiaan adalah prioritas utama mereka(sutarji)
