PASURUAN – Carut 3 Com. Jumat itu seharusnya menjadi hari yang penuh berkah, namun bagi warga Dusun Mengeng Selatan di Desa Kenduruan, Kecamatan Sukorejo, mendung kekhawatiran masih menggelayut. Sumur-sumur mereka mulai kering, dan tetesan air bersih telah menjadi barang langka yang diperebutkan. Selama berhari-hari, kebutuhan paling mendasar—air untuk minum, memasak, bahkan untuk sekadar membasuh diri—menjadi sebuah kemewahan.Jumat (10/10/25)
Rasa putus asa mendorong mereka untuk bersama-sama mendatangi kantor desa, menyuarakan satu harapan: “Tolong, kami butuh air.”
Kabar keresahan warga ini sampai ke telinga Kapolsek Sukorejo, AKP Marti. Seorang polisi wanita yang dikenal sigap ini seketika tersentuh. Bertepatan dengan semangat program “Jumat Berkah” yang rutin ia galakkan, laporan tersebut bukan lagi sekadar informasi, melainkan sebuah panggilan kemanusiaan.
Tanpa menunggu perintah, AKP Marti membuktikan bahwa kepemimpinan adalah tentang tindakan nyata. Ia langsung menggandeng mitra kerjanya, Koramil Sukorejo. Telepon genggamnya segera berdering, bukan untuk rapat formal, melainkan untuk sebuah perintah kemanusiaan: memesan satu tangki air bersih dari Prigen untuk segera dikirim ke lokasi.
“Ketika warga sudah sampai mengadu ke balai desa, itu artinya kondisi sudah sangat darurat. Kita tidak bisa hanya diam. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas AKP Marti.
Tak lama kemudian, deru mesin truk tangki air memecah kesunyian di Dusun Mengeng Selatan. Sosok AKP Marti terlihat turun langsung, memastikan proses distribusi berjalan lancar. Wajah-wajah lelah warga seketika berubah menjadi senyum lega. Ember, jeriken, dan galon yang semula kosong, kini terisi penuh dengan air jernih yang sangat mereka dambakan.
Suara riuh penuh syukur menggema di dusun itu. Ucapan terima kasih tak henti-hentinya terucap, ditujukan khusus kepada “Bu Kapolsek” yang mereka anggap sebagai pahlawan hari itu.
“Terima kasih banyak, Bu Marti. Ibu benar-benar ‘gercep’ (gerak cepat). Bantuan ini seperti oase di tengah padang pasir bagi kami,” ungkap seorang ibu sambil tersenyum haru.
Kisah di Dusun Mengeng Selatan pada hari Jumat itu menjadi cerminan bahwa kepedulian tidak mengenal pangkat dan jabatan. Ini adalah bukti bahwa seragam cokelat kepolisian dan loreng TNI hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk menjadi penyejuk dan sumber harapan di saat warga paling membutuhkan.(Red)