Satu Abad Mengabdi, Padepokan Silat Rajawali Mas Gelar Perayaan Spektakuler di Wagir

IMG_20250929_195634

 

WAGIR, MALANG, Carut3.com – Merayakan perjalanan panjang selama 100 tahun, Padepokan Pesantren Silat (PPS) Rajawali Mas menyelenggarakan sebuah perhelatan akbar yang meriah di Kabupaten Wagir, Malang. Acara ini menjadi puncak dari rangkaian peringatan satu abad padepokan dan menampilkan kekayaan budaya melalui atraksi barongsai, bantengan, serta pencak silat yang memukau.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi sebuah perayaan, tetapi juga sebuah panggung silaturahmi yang dinantikan oleh komunitas pesilat dari berbagai daerah.

Ajang Silaturahmi Akbar Lintas Perguruan
Menurut Ketua Pelaksana PPS Rajawali Mas, KH. Mochamad Mahfud, acara ini dirancang sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan antar pesilat dan padepokan. Antusiasme yang tinggi terlihat dari partisipasi berbagai perguruan.

“Insya Allah, kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan untuk memupuk silaturahmi antar pesilat, baik dari dalam maupun luar kota. Alhamdulillah, sudah ada 8 perwakilan padepokan yang konfirmasi akan bergabung,” jelas KH. Mochamad Mahfud.

Beliau menambahkan bahwa acara ini bersifat terbuka dan inklusif. Tidak hanya terbatas untuk keluarga besar Rajawali Mas, tetapi juga mengundang seluruh komunitas pencak silat untuk berpartisipasi. “Data yang kami terima menunjukkan partisipasi yang luas, bahkan ada rekan-rekan pesilat dari Kromengan (Kepanjen) yang turut serta,” tambahnya.

Kolaborasi Budaya dan Dukungan Penuh Komunitas
Untuk memastikan kesuksesan acara, panitia menjalin kerja sama strategis dengan Persatuan Pencak Silat Antarkota (Persilat). Dukungan juga mengalir dari berbagai perguruan pencak silat di seluruh Indonesia, menunjukkan semangat persatuan dalam dunia persilatan.

Perayaan ini menjadi lebih istimewa dengan adanya perpaduan atraksi:

Pencak Silat: Sebagai inti acara, menampilkan keindahan dan kekuatan seni bela diri warisan bangsa.

Barongsai: Simbol akulturasi budaya yang membawa semangat dan kemeriahan.

Bantengan: Kesenian tradisional lokal yang kental dengan nuansa mistis dan kekuatan.

Pencak Silat: Jati Diri Pesantren dan Warisan Bangsa
Bapak Guntur, yang menjabat sebagai penasihat padepokan, menegaskan bahwa pencak silat memiliki tempat istimewa dalam dunia pendidikan Islam, khususnya pesantren. Menurutnya, silat bukan sekadar ilmu bela diri, melainkan juga bagian tak terpisahkan dari kebudayaan dan syiar Islam di Indonesia.

“Pencak silat tidak bisa dipisahkan dari pesantren. Ini adalah satu kesatuan. Oleh karena itu, kami memilih pencak silat sebagai syiar utama dalam perayaan 100 tahun Rajawali Mas,” tutur beliau. “Semoga ini menjadi ajang silaturahmi bagi lembaga-lembaga Islam, tidak hanya di tingkat kota, tetapi hingga seluruh Indonesia.”

Acara yang sarat akan nilai budaya dan spiritual ini rencananya akan dibuka secara resmi oleh KH. Mochamad Mahfud selaku ketua padepokan beserta sejumlah tokoh dan undangan penting lainnya. (IS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *